
BERITA HARI INI - PT Pertamina menyatakan varian produk diesel non-subsidi terbarunya, Dexlite, sejak kemarin mulai diujipasarkan di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum, bisa menekan subsidi solar. AGEN POKER
Hal itu dikatakan Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang saat dihubungi Antara, di Jakarta, Jumat (15/4). BANDAR POKER
Ia menjelaskan peluncuran Dexlite yang bertujuan untuk menarik pengguna solar agar beban subsidi negara berkurang bisa sedikit terhambat, karena harga Dexlite terlampau tinggi dibandingkan dengan harga solar. POKER ONLINE
"Sebetulnya bisa lebih murah kalau harga fame (fatty acid methyl ester)-nya sama dengan harga fame yang dicampur ke solar, dibantu oleh BPDP (Badan Pengelola Dana Perkebunan) Sawit, namun fame Dexlite masih menggunakan harga industri," ujar dia. BANDARQ
Menurutnya, jika Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyetujui rencana ini, dia memastikan tidak ada kerugian negara dari subsidi. CAPSA
"Karena dengan semakin murahnya harga Dexlite pengguna solar akan beralih ke Dexlite," tutur Ahmad.
Terlebih, dia juga mengklaim produk ini dapat menghemat penggunaan BBM sampai sembilan persen dibandingkan dengan solar, terutama untuk pemakaian di putaran rendah, seperti dalam kota. QIUQIU
"Namun, sampai dengan diluncurkan, Kementerian ESDM belum menyetujui memasukkan Dexlite ke dalam kelompok yang ditangani oleh BPDP Sawit, karena itu, Pertamina tetap menjual Dexlite sebesar Rp6.750 per liter," ujar Ahmad. SAKONG
Apabila harga fame untuk Dexlite sama dengan Solar, kata dia, maka harga Dexlite bisa turun lebih dari Rp500 per liter. Sebab, harga pokok fame antara Rp7.800 hingga Rp8.000 per liter, sedangkan untuk Solar hanya Rp4.500 (belum termasuk PPN & PBBKB). ADUQ
"Dalam hitungan akhirnya, selisih harga fame Dexlite dan Solar sekitar Rp600 per liter. Dengan demikian, jika Pemerintah setuju, Pertamina akan menurunkan harga Dexlite menjadi Rp6.100 per liter," ucapnya.
Hal itu dikatakan Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang saat dihubungi Antara, di Jakarta, Jumat (15/4). BANDAR POKER
Ia menjelaskan peluncuran Dexlite yang bertujuan untuk menarik pengguna solar agar beban subsidi negara berkurang bisa sedikit terhambat, karena harga Dexlite terlampau tinggi dibandingkan dengan harga solar. POKER ONLINE
"Sebetulnya bisa lebih murah kalau harga fame (fatty acid methyl ester)-nya sama dengan harga fame yang dicampur ke solar, dibantu oleh BPDP (Badan Pengelola Dana Perkebunan) Sawit, namun fame Dexlite masih menggunakan harga industri," ujar dia. BANDARQ
Menurutnya, jika Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyetujui rencana ini, dia memastikan tidak ada kerugian negara dari subsidi. CAPSA
"Karena dengan semakin murahnya harga Dexlite pengguna solar akan beralih ke Dexlite," tutur Ahmad.
Terlebih, dia juga mengklaim produk ini dapat menghemat penggunaan BBM sampai sembilan persen dibandingkan dengan solar, terutama untuk pemakaian di putaran rendah, seperti dalam kota. QIUQIU
"Namun, sampai dengan diluncurkan, Kementerian ESDM belum menyetujui memasukkan Dexlite ke dalam kelompok yang ditangani oleh BPDP Sawit, karena itu, Pertamina tetap menjual Dexlite sebesar Rp6.750 per liter," ujar Ahmad. SAKONG
Apabila harga fame untuk Dexlite sama dengan Solar, kata dia, maka harga Dexlite bisa turun lebih dari Rp500 per liter. Sebab, harga pokok fame antara Rp7.800 hingga Rp8.000 per liter, sedangkan untuk Solar hanya Rp4.500 (belum termasuk PPN & PBBKB). ADUQ
"Dalam hitungan akhirnya, selisih harga fame Dexlite dan Solar sekitar Rp600 per liter. Dengan demikian, jika Pemerintah setuju, Pertamina akan menurunkan harga Dexlite menjadi Rp6.100 per liter," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar